10 Metode Eksekusi Hukum Mati Paling Sadis



Jaman sekarang umumnya menggunakan 3 metode eksekusi mati yaitu Gantung, Penggal dan Tembak. Sedang Suntik Mati, Kamar Gas dan Kursi Listrik jarang digunakan.

Sesuai dengan undang-undang di negara kita dan dunia Internasional, pelaksanaan eksekusi harus cepat dan tidak menyakitkan bagi terpidana.
Namun pada masa lalu hukuman mati justru dibuat perlahan-lahan dan sangat menyakitkan.

Berikut ini 10 jenis hukuman yang paling biadab di dunia:

1. Direbus

Banyak bukti yang menyatakan bahwa cara ini telah dilakukan sepanjang sejarah manusia. Para arkeolog telah menemukan tulang manusia yang dimasak dalam sebuah tungku di Cina yang diperkirakan berusia 500.000 tahun.

Pada tahun 1500 di Inggris cara ini merupakan cara menghukum yang legal. Korban direndam kedalam air mendidih, minyak atau aspal hingga mati.


2. Salib

Penyaliban merupakan salah satu metode eksekusi yang menyakitkan yang dipraktekkan sekitar abad ke-6 SM sampai abad ke-4 Masehi, terutama diantara Seleukus dan Carthage, Persia dan Roma. Orang yang bersalah ditelanjangi kemudian diikat (atau dipaku) disebuah kayu salib besar dan dibiarkan menggantung sampai mati.

Ada bukti yang mengatakan bahwa praktek penyaliban ini juga banyak terjadi selama Perang Dunia I dan II.


3. Dikuliti

Metode ini merupakan metode hukuman penyiksaan paling tidak beradab yang dipraktekkan selama abad pertengahan. Brutal, menguliti seseorang yang masih hidup.

Metode ini merupakan metode kuno, yang diberikan kepada seorang penjahat, tentara tawanan dan penyihir sekitar seribu tahun yang lalu ditempat seperti Timur Tengah dan Afrika, setelah dikuliti korban dipaku ke dinding sebagai peringatan, sehingga siapapun yang melihatnya dapat belajar dan tidak pernah menentang hukum.


4. Seppuku

Di Jepang seppuku boleh dikata merupakan metode ritual bunuh diri bagi seorang Samurai. Meski pada dasarnya itu merupakan hukuman atas kegagalan atau karena melakukan tindakan memalukan.

Seppuku adalah membuat dua sayatan diperut yang dibuat melintang dan mendatar. Kemudian mengeluarkan usus dari dalam perut. Dan membiarkannya hingga mati.

Pada abad pertengahaan, penyiksaan ini juga menggunakan tikus kelaparan yang akan memakan usus yang terburai hingga kematian menjemputnya.


5. Breaking Wheel

Breaking Wheel juga dikenal sebagai “Catherine Wheel” adalah sebuah alat eksekusi abad pertengahan dan masih digunakan di abad ke-19. Metode penyiksaan ini berasal dari Yunani Kuno kemudian menyebar ke negara lain sepert Perancis, Rusia, Jerman, Spanyol, Portugal dan Swedia.

Breaking Wheel berbentuk roda kayu yang berfungsi untuk meregangkan tubuh korban, kaki mereka diregangkan memanjang, lalu sebuah palu atau besi yang berukuran besar dipakai melalui celah-celah untuk menghancurkan tulang. Proses ini dilakukan berulang-ulang pada setiap anggota badan, lalu membiarkan korban hidup sementara dalam beberapa potongan.

Terkadang para Algojo diperintahkan untuk memukul perut dan dada mereka menggunakan besi, sebuah praktek yang dikenal dengan “Blow of Mercy”. Pada kasus yang lebih parah, korban di gada dari dari kaki hingga kepala.


6. Impalement

Impalement merupakan salah satu metode penyiksaan paling menjijikkan yang pernah dipraktekkan oleh manusia. Metode penyiksaan ini sangat disukai di Yunani, Turki, China, Roma dan beberapa wilayah Eropa lainnya pada abad pertengahan.

Meskipun jarang dilakukan, penyulaan benar-benar mengerikan, korban ditusuk tembus dari anus, vagina hingga tembus mulut yang menyebabkan pendarahan dalam dan luka yang menyakitkan. Korban mengalami masa penderitaan panjang sebelum kematian menjemput. Terkadang, sebelum di eksekusi, korban diminta untuk menggali kuburan mereka sendiri.


7. Crushing

Crushing, hukuman ini dilakukan dengan menghancurkan kepala atau seluruh anggota tubuh. Cara yang paling populer adalah menggunakan Gajah. Kepala korban diletakkan diatas batu atau balok kemudian diinjak menggunakan kaki gajah hingga remuk.

Banyak digunakan di wilayah Asia Selatan dan Timur selama lebih dari 4.000 tahun. Metode ini juga digunakan oleh Roma maupun Dinasti Nguyen di Vietnam.

Dalam metode lain, korban ditekan dengan batu yang sangat besar dan berat di dada mereka, korban lalu merasakan sesak napas atau remuk tulang rusuknya hingga menyebabkan kematian.


8. Burning

Di masa lalu, dibakar hidup-hidup merupakan hukuman mati yang sangat populer. Terutama bagi mereka yang dituduh sebagai ahli sihir atau musuh yang dianggap mempunyai kekuatan jahat.

Api akan membakar betis, paha, tangan, perut, dan dada sebelum membakar wajah. Ini sangat menyakitkan. Meskipun terkadang orang tersebut meninggal duluan sebelum api menyentuh betis mereka, karena menghirup karbon monoksida. Minyak juga diolesi ke tubuh korban, yang akan membantu api terbakar lebih cepat.

Bukti pelaksanaan hukuman burning ini banyak ditemukan di Roma, tepatnya di Akragas, Sisilia. Di Inggris, dan beberapa bagian Amerika Utara. Sedangkan orang yang paling terkenal dalam melakukan metode ini dengan brutal adalah St Joan of Arc (1431), Patrick Hamilton (1528), Thomas Cranmer (1556) dan Awakum (1682).


9. Sawing

Metode ini dilakukan dengan menggantung korban dengan cara terbalik tak berdaya kebawah lalu mulai mengirisnya di tengah, mulai dari pangkal paha. Korban mengalami pendarahan hebat tetapi masih tetap hidup dan tersadar.

Korban yang digantung terbalik, otaknya menerima suplai darah yang cukup, sehingga mereka akan tetap hidup meskipun mereka mengalami rasa sakit dan pendarahan hebat sekalipun.

Metode ini digunakan di Eropa, dibawah Kekaisaran Romawi dan juga beberapa negara Asia. Biasanya yang menerima hukuman seperti ini adalah orang yang dianggap telah berkhianat.


10. Ling Chi

Metode penyiksaan keji ini dengan mengiris tawanan sedikit demi sedikit dan mengucuri lukanya dengan air garam atau air jeruk hingga mati. Sekitar tahun 900 M, merupakan metode yang paling umum di Cina. Dikenal dengan sebutan “Ling Chi” yang berarti “Kematian berkepanjangan” atau “Kematian oleh seribu irisan”.

Karena beratnya hukuman, tawanan tak bisa menahan rasa sakit kemudian pingsan. Untuk membuatnya tetap terjaga biasanya digunakan Opium.

Tidak hanya diiris terkadang anggota badan dan organ vital juga dipotong sedikit demi sedikit satu persatu. Beberapa sumber mengatakan praktek ini pernah terjadi di Inggris, Belanda, Belgia dan di Jepang.



1 comments:

Add Comment
avatar
ADMIN

serem gan :takuts

Balas

TOP