drg. Wasis Sumartono, SpKG menjelaskan, obat kumur ada beragam jenis. Namun umumnya obat kumur tersebut mengandung antiseptik yang berfungsi membunuh kuman. “Obar kumur yang mengandung antiseptik seharusnya digunakan ketika ada infeksi, perdarahan, atau peradangan gusi,” katanya.
Sedangkan dalam kondisi normal, tidak ada karang gigi, tak ada infeksi maupun peradangan gusi, obat kumur antiseptik tidak boleh digunakan setiap hari. Perawatan gigi cukup dilakukan dengan menyikat gigi menggunakan pasta gigi.
Antiseptik bersifat membunuh kuman. Jika digunakan setiap hari, antiseptik tersebut akan membuat flora normal (kuman yang baik) dalam rongga mulut ikut mati. Padahal, keberadaan flora normal dibutuhkan. Sama halnya dengan usus yang memiliki flora normal untuk melembekkan makanan yang dikonsumsi. Jika flora normal mati akibat antiseptik, seseorang akan sulit buang air besar karena kotoran keras.
“Saya tidak tahu produk apa yang dimaksud. Tetapi kalau isinya antiseptik, jangan digunakan setiap hari. Terlebih bila rongga mulut dalam kondisi normal, tidak ada karang gigi, dan tidak ada peradangan gusi,” jelasnya.
Pasien dengan keluhan karang gigi, gusi berdarah, dan timbul peradangan gusi, biasanya disarankan berkumur menggunakan obat kumur antiseptik setiap pagi dan sore. Akan tetapi jumlahnya dibatasi hanya satu botol sampai habis. Selanjutnya berkumur menggunakan air biasa.
drg. Wasis juga biasanya menggunakan obat kumur antiseptik untuk gelas pertama pasien, sebelum dilakukan tindakan di ruang periksa dokter gigi. Ini sebagai bentuk tindakan mencegah penularan penyakit.
“Kita tidak tahu bagaimana kondisi kesehatan rongga mulut pasien. Untuk mencegah penularan penyakit antarpasien, saya menggunakan gelas steril dan obat kumur antiseptik pada gelas pertama,” jelasnya. Untuk kumur selanjutnya pasien menggunakan air bersih biasa.
Gigi pasien dengan keluhan karang gigi dihinggapi banyak kuman. Saat karang gigi dibersihkan biasanya gusi akan berdarah, terutama pada pasien yang karang giginya banyak. “Nah untuk mempercepat proses kesembuhan, pasien menggunakan obat kumur antiseptik,” tandasnya.
Sebagai gantinya, saran drg. Wasis, masyarakat bisa menggunakan antiseptik alami. Antiseptik alami ini berupa air garam yang hangat untuk berkumur. Cara tersebut jauh lebih aman.
“Pasien diminta berkumur menggunakan air garam hangat. Garam itu sifatnya antiseptik juga, sebagai pembunuh kuman. Malah lebih bagus,” katanya.
comments