Penduduk Kembar Terbanyak Di Dunia

http://www.blog.kedaigadogado.com/2014/10/penduduk-kembar-terbanyak-di-dunia.html

Desa Kodinji, Kerala Utara, India adalah desa yang luar biasa dan sangat unik. Bagaimana tidak, desa ini memiliki lebih dari 230 pasangan kembar. Dari setiap  35-45 kelahiran terdapat satu anak kembar. Jumlah ini empat kali lipat dari yang normal. Maka tidak mengejutkan jika desa ini terkenal dengan sebutan "Desa Kembar Terbesar".

Survei tahun 2010 yang dilakukan Asosiasi Keluarga dan Kembar Kodinji (TAKA) menunjukan, terdapat 204 pasangan kembar di desa tersebut. "Namun jika digabungkan dengan hasil survei sebelumnya maka kemungkinan jumlahnya mencapai 230 pasangan," kata penduduk setempat. Dan kemungkinan besar jumlah tersebut masih akan terus bertambah lagi.


Dari semua pasangan kembar, terdapat pasangan kembar paling tua yaitu Pathummakutty dan Hipathutt. Mereka berdua lahir sekitar tahun 1955. Bagi mereka, orang salah sapa atau salah mengindentifikasi sudah dialaminya seumur hidup. "Hanya orang tua saya yang hafal yang mana Pathummakutty dan mana Hipathutt," ujar keduanya hampir bersamaan.

Saking banyaknya anak yang kembar, para guru di Kodinji kerap salah menunjuk. Salmabi, salah seorang siswa yang memiliki saudara kembar, pernah merasa sangat kesal lantaran dia dituding melakukan apa yang dilakukan saudara kembarnya. "Itu selalu terjadi setiap saat" katanya.


Para ilmuwan masih berupaya menyibak misteri mengapa terdapat banyak pasangan kembar di desa tersebut. "Berdasarkan fakta-fakta ilmiah, kami menduga hal itu disebabkan oleh faktor lingkungan bisa jadi kandungan zat air," kata Dr Sribuju.

Dia mengatakan, penyebab utama kelahiran kembar biasanya adalah obat-obatan. Di dunia barat mereka yang melahirkan anak kembar sebagaian besar pernah mengkonsumsi obat penyubur, karena kebiasaan makan atau konsumsi suatu obat secara berlebihan.

"Sungguh fenomena yang menakjubkan melihat keajaiban medis terjadi diwilayah terpencil, tempat dimana tidak ada bahan kimia atau obat-obatan yang mempengaruhi. Ini desa yang perawan" kata Dr. Sribuju menjelaskan.


"Kelahiran kembar bisa juga di pengaruhi semakin tingginya usia perkawinan. Orang yang telat menikah memiliki resiko melahirkan anak kembar lebih besar,"katanya lagi. Namun itu juga tidak berlaku di Kodinji. Sebab di desa itu sebagian besar warganya malah menikah pada usia 18 hingga 20 tahun. "Semua faktor yang dapat memicu kelahiran kembar tidak kami temui di sini, apa penyebab fenomena ini belum diketahui secara pasti," tandasnya.

Penduduk desa Kodinji percaya kelahiran kembar terkait dengan air. Kodinji merupakan desa yang dikelilingi lahan berair. Saat musim hujan desa itu tidak dapat diakses karena lebatnya hujan. Sementara ilmuwan sibuk berupaya mencari penyebab banyaknya anak kembar di desa itu, para penduduk desa Kodinji sibuk membedakan tetangga mereka yang kembar. Namun mereka bersyukur dan bangga dengan keunikan desa mereka, "The Twins Village".

comments

TOP